Tuesday, July 12, 2011

Sister's Birthday And New View of Life.

Adalah hal sepele sebenarnya yang mau saya tulis hari ini. Pada Selasa, 12 Juli 2011 ini, saudara perempuan (sister) saya berulang tahun yang ke sweet-XX. (Rahasia lhooo....) Seiring waktu saya merasa pertambahan umur adalah hal yang biasa, termasuk juga ketika hari ulang tahun itu datang. Baru saja saya ngobrol dengan sister saya ini, dan tiba-tiba rasanya hari ulang tahun adalah hal yang tidak biasa, ini luar biasa! Padahal ini bukan ulang tahun saya lho, ini ulang tahun orang lain. Kenapa bisa-bisanya saya merasa luar biasa? Nah, sayapun mencoba menggunakan afeksi dan kognisi saya secara simultan untuk menilai kenapa bisa jadi begini. Jadi kesimpulannya adalah karena................. ntar dulu ah, saya cerita dulu....

Jadi, saya 'ketemu gede' dengan sister saya ini, saat sedang kuliah. Kami bukanlah saudara kandung, bukan pula sepupu dekat, tapi satu yang pasti kami bersaudara karena adanya embel-embel marga yang sama di belakang nama kami. Itu artinya kami saudara seketurunan, walau entah dari berapa keturunan di atas kami kalau dirunut. Pada saat awal bertemu dan berkenalan saya merasa dia adalah orang yang bersahaja, simpel dan mandiri. Dia berbeda dengan mainstream anak-anak lainnya di lingkungan kampus kami yang mayoritas 'kelihatan' sengaja bergaya, bergaul dan berusaha menonjolkan diri. Singkat kata, dia orang yang dari penampilan luarnya tidak akan bisa ditebak: sekaya apakah dia, darimanakah asalnya, sepintar apakah otaknya, dsb.

Karena kami bersaudara, maka untuk menjadi dekat bukanlah hal yang sulit. Kami belajar bersama, main bersama, sering makan bersama dan banyak ngobrol heart to heart. Karena salah satu elemen saya adalah berbicara (talking - as i wrote in the first posting), maka saya menemukan satu tandem yang seimbang untuk bicara pada berbagai tingkatan tapi tidak lupa dengan pijakan. Saya bicara banyak hal dengan dia tanpa menjadi absurd. (Lain kalau bercanda, ya tetap gila lah, asal aja ngomongnya,haha..love that moments sis, rawrrrrr)

Di tengah perjalanan kami, saya menilai kalau dia ini orang yang boring karena sering kali komentar-komentarnya tidak antusias, datar dan seolah-olah apatis. Rasanya menjatuhkan mood-saat-itu, tidak sesuai dengan apa yg saya harapkan (kurang cocok nih jadi partner-in-crime). Namun ketika kepala ini sudah bersih dari emosi dan kepentingan, sehingga bisa menilai secara objektif, barulah saya menyadari dan mengerti bahwa dia ternyata adalah orang yang matang, tulus, realistis dan jauh dari konflik.(Dia phlegmatis bo!) Semua tindakan dan kata-katanya mengacu pada sifat-sifat tadi. Yah, sekilas memang rasanya seolah tidak menyenangkan, tapi kalau dipikirkan lagi,ternyata sangat bagus untuk hubungan jangka panjang a.k.a kehidupan. (Saya teringat pepatah  "seperti kembang api, makin besar apinya, makin cepat habisnya"). Perkataan dan tindak-tanduknya memang jarang yang spektakuler, malah seringnya low-profile, tapi jarang sekali dia berkonflik dengan orang-orang.

Melalui dia, saya menyadari bahwa hidup tidak melulu soal hal yang seru-seru seperti kembang api. Kembang api adalah hal yang insidentil, percis seperti momen-momen seru yang hanya butuh sesekali dalam kehidupan. Tapi hampir sepanjang waktu kita membutuhkan sesuatu yang biasa saja, realistis dan matang (mau menghindari konflik, atau senang konflik, up to you, both are choices, i respect choice). Pada umumnya pertemanan saya yang diwarnai banyak kembang api sangat indah dan berakhir dengan singkat, ada beberapa malah di mana kembang apinya melukai saya, so i guess that is not what i'm looking for.

Siang ini saat saya ngobrol sedikit dengannya, saya pun merasakan kegembiraan yang dia rasakan. Saya rasa itu cuma sugesti, tapi sugesti dapat lahir dari perasaan. Perasaan saya terbentuk dari pengalaman kami. Bagaimana kesan pertama saya, kesan kedua saya, kesan ketiga saya, dst, hingga saya menyadari sesuatu cara pandang baru, a new view of life. Thx sis, for this simple thing  yet meaningful, sehingga perasaan luar biasa bisa saya rasakan hanya dengan "sedikit ngobrol".

hepi buzday tr**t..haha
Happy Birthday my dear sister A*****_________
I never had a close S****** sister before____
But now i have, it feels so great____________
I wish a lot of happiness and blessing for you
now and onward________________________________






Thursday, July 7, 2011

Anjing

Oh God !!, Saya suka sekali anjing. Sedangkan bukan anjing milik saya saja, saya bisa jatuh cinta, Apalagi kalau kelak saya punya anjing sendiri, waduh tak terbayang bagaimana rasanya hidup ini akan berubah. Tentu saya akan lebih sering jalan kaki membawa anjing saya berolahraga, akibatnya saya akan menjadi lebih kurus (beberapa tahun belakangan, saya menggendut karena hidup yang santai, and seemingly futureless, haha, jadi saya agak agak terobsesi untuk kembali menjadi kurus, atau menjadi atletis, tapi untuk berolahraga rasanya maaa to the les..males!) *Curcol*.

Saat ini, saya tinggal di sebuah kontrakan dalam gang, sehingga rasanya tidak memungkinkan untuk memelihara anjing tanpa mengganggu tetangga. Belum lagi ruang gerak si anjing (seperti makian sunda, SIANJEENG, haha) yang sangat terbatas. Jadi saat ini hasrat untuk memelihara anjing masih ada di awang-awang. Paling yang saya lakukan adalah browsing-browsing gambar dan video anjing---> thanks to youtube :D, menonton film-film tentang anjing seperti Marley and Me, Hachiko versi barat dan Jepang, Quill (this movies makes me cry, for damn sure!),  beverly hills chi hua hua 1 & 2, cats vs dogs, boltz, legally blonde (please, jgn muntah, anjingnya lucu lho, hahahaha) etc. Saya juga secara berkala main ke rumah teman-teman yang punya anjing, oh saya sudah merasa sebagai god-father anjing teman-teman saya :D.
Dari sekian banyak jenis-jenisnya, pada dasarnya saya menyukai semuanya, tetapi ada preferensi yang akan saya pelihara. Pada umumnya saya suka anjing yang besar dan playful, bulu panjang atau pendek tidak masalah. Tapi kondisi iklim tropis yang panas, membuat saya cenderung memilih yang bulunya pendek (kasian, panas bo.), tapi kembali lagi, kalo ada yang ngasih jenis newfoundland ataupun anjing-anjing kutub manapun saya terima kok.

Biasanya jenis Golden retriever, Labrador retriever, Siberian Husky, Chow chow, British Bulldog, Samoyed, collie, newfoundland (newfie), st. bernard adalah top list yang paling saya incar. Lalu suatu ketika saya iseng mencoba mencari informasi tentang basset hound, itu lho anjing yang menjadi icon merek hush puppies. Wah, melihat gambar-gambar anjing ini, juga video-nya, aduh lucu juga ya. Walaupun dari obrol-obrol dengan sesama pencinta anjing lainnya saya mendapat kesimpulan bahwa anjing basset ini agak-agak dong-dong, namun mereka sangat loveable, ohmigoood, saya gemez. 

Kaitannya dengan produk pakaian merek Hush Puppies, kebetulan saya sangat suka dengan merek ini. Walau dalam perkembangannya tidak semua model yang mereka keluarkan saya sukai, tetapi konsep desain yang mereka keluarkan cocok dengan selera saya yang menyukai sesuatu yang terlihat simple, walau sebenarnya di baliknya ingin meneriakkan LOOK AT ME!!!. hahahaha, YAAA, itulah saya, ingin diperhatikan, namun tetap terlihat seolah-olah simple dan ordinary, hahahaha.

Jadi salah satu Khayalan saya, jika kelak saya punya anjing, maka akan terlihat cool rasanya jika saya berjalan-jalan di acara car-free-day atau di mall yang pet-allowed memakai pakaian hush puppies sambil membawa anjing basset-hound (Tapi dengan anjing incaran lainnya yang saya sebutkan di atas juga boleh).


Saya bukan agen hush puppies lho, sekedar suka sama merek ini.




 
 
 
Pesan moral tulisan ini: berikanlah saya anjing (dan juga pakaian merek Hush Puppies). *Ngarep banget ya (Tapi memang saya ngarepp,hahaha)*

Tuesday, July 5, 2011

Trip to Curug Cindulang






Bersama anak setempat.
Apakah itu curug? Saya tahu artinya kurang lebih adalah ‘air terjun’. Tapi saya tidak mengetahui arti kata ‘curug’ secara pasti, karena saya belum pernah mencari referensi tertulisnya. Tapi karena banyaknya ‘curug’ yang dibahas di program-program televisi, maka tahulah saya artinya kurang lebih.

Saat hendak menulis tulisan ini, berkat adanya kadar Obssesive-Compulsive Disorder yang cukup tinggi dalam diri saya, maka tak tenang rasanya kalau tidak mencari dulu arti kata ‘curug’ yang sebenarnya dari Kamus Bahasa Indonesia. Karena tidak punya kamus, maka saya meminta bantuan pada mbah-google untuk mencarikan artinya. Eh, ternyata dari beberapa Kamus Bahasa Indonesia on-line yang saya coba, tidak ditemukan arti kata curug! Apa-apaan ini, masak tidak ada artinya? Lalu secara nothing-to-lose saya iseng mencoba mencari artinya di google-translator. Eh, ada booo, kalo ditranslate ke English, maka artinya adalah ‘waterfalls’. Saya senang sekaligus sedih. Senang karena ternyata pemahaman saya akan ‘curug’ selama ini memang benar, dan sedih karena di zaman cyber yang sedang pesat-pesatnya kamus online Bahasa Indonesia tidak reliabel, Huh! *Saya punya banyak kekesalan terhadap Indonesia,  walau banyak pula kebanggaan saya, lain waktu akan saya ceritakan.*

Curug Cindulang atau Curug Cinulang atau Curug Sindulang (Tiba-tiba plang penunjuk jalan Curug Cinulang berubah menjadi Curug Cindulang) merupakan sebuah curug yang terletak di sebelah Timur Bandung, yang mudah dicapai dengan kendaraan mobil ataupun motor. Jalannya sudah teraspal dengan baik dan letaknya tidak jauh dari jalan utama. Silakan googling saja, maka informasi mengenai curug ini sudah cukup banyak. Saya rasa tidak susah untuk mencapai curug ini.

Trip saya bersama 3 orang teman ke curug ini menggunakan mobil. Walaupun si mobil ini pendek, namun tidak ada masalah bemper dan kolong tersangkut jalanan rusak, yah memang jalanannya cukup baik juga sih. Sesampainya di lokasi, preman-preman (merangkap pengelola) setempat menyambut kami dengan menunjuk tempat parkir lalu menunjukkan tempat pembayaran tiket dan lalu gerbang kecil untuk masuk ke lokasi. Tiketnya Rp 4000 kalau tidak salah, termasuk parkir.

bagian curug yang terbaik viewnya.
Dengan semangat 45 saya dan teman-teman bergerak cepat turun ke bawah hendak melihat seperti apa pesona curug ini. Mendengar deru air terjun dan cipratan butir-butir air yang beterbangan memang menimbulkan perasaan yang luar biasa. Rasanya seperti ter-recharge lagi energi yin-yang dalam tubuh ini. (apa sih yin yang? Haha, nantilah saya cari informasinya) Tapi sayang seribu sayang, seperti objek wisata lain di Indonesia yang mudah dijangkau oleh banyak masyarakat Indonesia, maka sebanyak itu pula sampah di sana. Belum lagi banyak gubuk darurat tempat pedagang berjualan yang tidak terpakai lagi karena sudah rusak, menambah kesan angker tempat kuntilanak ataupun hyena melahirkan.

tiket masuk
Tapi itu bukan yang paling mengecewakan. Di atas aliran sungai setelah air itu terjun, ada sebuah jembatan untuk menyebrang ke sebrang sungai. Begitu menyebrangi jembatan, di seberang sungai tiba-tiba tukang sabit rumput menyambut kami dan meminta pembayaran tiket masuk. WTF! Katanya, daratan sebrang sana dikelola oleh kecamatan yang berbeda, sehingga tiket masuknya pun berbeda. Ya ampuuuun, apa-apaan ini? Tapi daripada merusak mood sendiri, akhirnya kami bayar juga karcis fotokopian yang sudah terlipat-lipat dan memudar dari kantong si tukang sabit (sepertinya karcis itu sudah berminggu-minggu di saku celananya). Dan dari situ kami trekking sedikit menanjak ke atas. Dari atas ternyata pemandangannya cukup Indah, dan cukup sepi (saya suka sekali tempat yang sepi dari pengunjung, curug yang sepi, pantai yang sepi, gunung yang sepi, oh indahnyoooo), hanya terlihat beberapa PNS berseragam yang lagi triple-date di siang hari (Nah-lho,ckckck).
pohon besar di ujung tebing







berfoto di bawah pohon besar tadi.
Dari Curug sebrang itu jalanan menanjak, dan terdapat sebuah pohon yang besar sekali. Semakin ke atas, ada jalan keluar menuju parkiran, ya sudah ..kami pulang setelah terjebak hujan hampir 2 jam di sebuah saung yang penuh tulisan dari tipe-ex para alay. Haha. Kesimpulan saya, Curug Cindulang dapat dijadikan alternatif soul-recharging jika waktu terbatas. Memang keindahan curug Cindulang ini tidak terlalu menakjubkan seperti beberapa curug lain. Batu-batu dan aliran airnya agak berantakan, tapi yang namanya alam, selalu menyajikan sesuatu yang luar biasa biarpun terkotori tangan-tangan manusia yang kurang mempunyai penghargaan.

Salah satu view dalam perjalanan ke Curug

 Sewaktu-waktu saya akan mengajak Anda ke sana. :D